Kamis, 27 September 2012

Bandara Kuala Lumpur Akan Kehilangan Penumpang



Bandara Kuala Lumpur Akan Kehilangan Penumpang
KUALA LUMPUR, — Bandara Internasional Kuala Lumpur dikhawatirkan akan kehilangan statusnya sebagai bandara penghubung (hub) untuk maskapai berbiaya rendah. Hal ini disebabkan adanya tendensi untuk menaikkan tarif penumpang di bandara.
Demikian dikatakan Chief Executive Officer AirAsia Group Tony Fernandes, Rabu (26/9/2012), seperti dikutip dari kantor berita AFP. Menurut Tony, bandara regional lain seperti Don Muang di Thailand dan Bandara Clark di Filipina, menawarkan tarif penumpang kurang dari 10 dollar AS (Rp 95.000).
Ketika tarif naik setiap hari, Malaysia akan kehilangan daya saingnya, ujar Tony, seusai meresmikan Pusat Pelatihan Bulu Tangkis AirAsia.
Tony mengatakan, bila tarif penumpang—atau yang di Indonesia dikenal sebagai airport tax—terus dinaikkan, akan memengaruhi kenaikan tiket pesawat.
"Bandara Clark akan memotong tarif bagi penumpang sedikitnya 30 persen," kata Tony. Sementara Don Muang pada Senin kemarin telah mulai melayani penerbangan berbiaya rendah.
Tony pun mengingatkan Malaysia, bila tarif pesawat melonjak, negara itu akan kehilangan pendapatan dari pariwisata. Tahun 2020 Malaysia mengharapkan kedatangan 36 juta turis per tahun, naik dari 25 juta turis pada tahun 2011.
Pekan lalu, saat dijumpai media pers di Jakarta, Tony Fernandes juga mengusulkan bandara khusus bagi penerbangan berbiaya rendah. Di setiap kota di dunia, ada bandara berbiaya rendah.
"Bila itu dibangun, penerbangan akan lebih banyak datang ke Jakarta. Dunia turisme juga tumbuh pesat," ujar Tony.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar