Mendekati hari raya Idul Adha yang jatuh pada 26 Oktober 2012, banyak warga yang bingung atau kesulitan untuk memilih hewan kurban yang baik dan sehat. Namun jangan khawatir, berikut tips memilih hewan kurban yang aman dikonsumsi.
"Daging kurban yang layak konsumsi dapat dilihat dari fisik hewan itu sendiri. Selain fisik hewan, tempat penampungan maupun. Penjualan juga bisa mempengaruhi kesehatan hewan," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Maurice Sihombing, Senin (22/10/2012) di Jakarta.
Maurice mengungkapkan, fisik hewan tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek. Misalnya melalui bulu hewan yang mengkilat dan tidak berdiri. Lubang-lubang bagian hewan kurban pun tidak boleh luput dari perhatian calon pembeli.
Menurutnya, hewan kurban yang sehat tidak boleh mengeluarkan cairan (darah) dari lubang-lubang hewan seperti mata, hidung, telinga, mulut, ataupun anus. Selain itu, gigi susu dari hewan juga harus kupak atau tanggal dan berganti dengan gigi dewasa semua.
Kelincahan hewan juga bisa menentukan kesehatan hewan. Hewan yang cenderung lemas dan loyo bisa saja mengidap penyakit.
Tak hanya itu, kuku hewan juga tak boleh lepas dari perhatian. Jangan membeli hewan kurban yang memiliki luka di kaki atau kuku hewan tersebut.
"Perhatikan juga kukunya. Kalau ada luka, bisa saja hewan tersebut sudah terinfeksi kuman. Apalagi kalau tempat penampungannya juga tidak bersih," katanya.
Maurice melanjutkan, usia hewan juga harus diperhatikan oleh calon pembeli. Untuk sapi dan kerbau bisa dengan usia sekitar 2 tahun, sedangkan kambing dan sapi berkisar usia 1 tahun. Untuk mengetahui usia hewan, calon pembeli bisa menanyakan langsung kepada penjual hewan kurban.
"Bagi para penjual juga harus menempelkan stiker untuk membuktikan hewan tersebut sehat dan tidak cacat," katanya.
"Daging kurban yang layak konsumsi dapat dilihat dari fisik hewan itu sendiri. Selain fisik hewan, tempat penampungan maupun. Penjualan juga bisa mempengaruhi kesehatan hewan," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Maurice Sihombing, Senin (22/10/2012) di Jakarta.
Maurice mengungkapkan, fisik hewan tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek. Misalnya melalui bulu hewan yang mengkilat dan tidak berdiri. Lubang-lubang bagian hewan kurban pun tidak boleh luput dari perhatian calon pembeli.
Menurutnya, hewan kurban yang sehat tidak boleh mengeluarkan cairan (darah) dari lubang-lubang hewan seperti mata, hidung, telinga, mulut, ataupun anus. Selain itu, gigi susu dari hewan juga harus kupak atau tanggal dan berganti dengan gigi dewasa semua.
Kelincahan hewan juga bisa menentukan kesehatan hewan. Hewan yang cenderung lemas dan loyo bisa saja mengidap penyakit.
Tak hanya itu, kuku hewan juga tak boleh lepas dari perhatian. Jangan membeli hewan kurban yang memiliki luka di kaki atau kuku hewan tersebut.
"Perhatikan juga kukunya. Kalau ada luka, bisa saja hewan tersebut sudah terinfeksi kuman. Apalagi kalau tempat penampungannya juga tidak bersih," katanya.
Maurice melanjutkan, usia hewan juga harus diperhatikan oleh calon pembeli. Untuk sapi dan kerbau bisa dengan usia sekitar 2 tahun, sedangkan kambing dan sapi berkisar usia 1 tahun. Untuk mengetahui usia hewan, calon pembeli bisa menanyakan langsung kepada penjual hewan kurban.
"Bagi para penjual juga harus menempelkan stiker untuk membuktikan hewan tersebut sehat dan tidak cacat," katanya.
baca juga : Tips Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar